Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM

Mengupas Tuntas Pengurangan Pecahan untuk Kelas 4 SD: Panduan Lengkap dengan Berbagai Contoh Soal Praktis
Pendahuluan: Mengapa Pecahan Penting dalam Kehidupan Sehari-hari?
Matematika seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit, namun kenyataannya, banyak konsep matematika yang sangat relevan dan sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari. Salah satunya adalah pecahan. Dari membagi kue ulang tahun, menghitung diskon belanja, hingga memahami resep masakan, pecahan selalu ada di sekitar kita. Di jenjang Sekolah Dasar, khususnya kelas 4, pengenalan konsep pecahan menjadi fondasi penting yang akan terus digunakan di jenjang pendidikan selanjutnya.

Pengurangan pecahan, meskipun terlihat sederhana, membutuhkan pemahaman konsep dasar yang kuat. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengurangan pecahan untuk siswa kelas 4 SD, dimulai dari konsep dasar, langkah-langkah pengerjaan, hingga berbagai contoh soal yang bervariasi, termasuk soal cerita. Tujuan utama artikel ini adalah membantu siswa, orang tua, dan guru dalam memahami dan menguasai materi pengurangan pecahan dengan lebih mudah dan menyenangkan.
1. Memahami Konsep Dasar Pecahan: Fondasi yang Kuat
Sebelum masuk ke operasi pengurangan, mari kita ulas kembali apa itu pecahan. Pecahan adalah bagian dari keseluruhan. Pecahan ditulis dalam bentuk a/b, di mana ‘a’ disebut pembilang dan ‘b’ disebut penyebut.
Contoh: Jika kita memiliki sebuah pizza yang dibagi menjadi 8 potong yang sama, dan kita makan 3 potong, maka kita telah memakan 3/8 bagian dari pizza tersebut. Angka 3 adalah pembilang, dan angka 8 adalah penyebut.
Pecahan Senilai:
Konsep penting lainnya adalah pecahan senilai. Pecahan senilai adalah pecahan yang terlihat berbeda tetapi memiliki nilai yang sama. Kita bisa mendapatkan pecahan senilai dengan mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama (bukan nol).
Contoh: 1/2 = 2/4 = 3/6. Konsep ini akan sangat penting saat kita menghadapi pengurangan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
2. Syarat Utama Pengurangan Pecahan: Penyebut Harus Sama!
Aturan emas dalam penjumlahan dan pengurangan pecahan adalah: penyebut harus sama! Mengapa demikian? Bayangkan Anda ingin mengurangi 1/2 apel dengan 1/4 jeruk. Ini tidak bisa langsung dilakukan karena "unit" atau "bagian" yang Anda bandingkan berbeda. Kita harus mengubahnya ke unit yang sama.
Jika penyebut sudah sama, proses pengurangan sangatlah mudah:
Contoh Soal Kategori A: Pengurangan Pecahan dengan Penyebut yang Sudah Sama
Ini adalah jenis soal paling dasar dan biasanya menjadi pengantar sebelum masuk ke materi yang lebih kompleks.
Contoh Soal 1:
Hitunglah: 5/7 – 2/7
Penyelesaian:
Karena penyebutnya sudah sama (yaitu 7), kita hanya perlu mengurangkan pembilangnya.
5 – 2 = 3
Jadi, 5/7 – 2/7 = 3/7
Contoh Soal 2:
Hitunglah: 9/10 – 4/10
Penyelesaian:
Penyebut sudah sama (10).
9 – 4 = 5
Jadi, 9/10 – 4/10 = 5/10.
Sederhanakan jika perlu: Pecahan 5/10 bisa disederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan 5.
5 ÷ 5 = 1
10 ÷ 5 = 2
Maka, 5/10 = 1/2
Contoh Soal 3:
Ibu memiliki 7/8 bagian dari sebuah kue. Adik memakan 3/8 bagian dari kue tersebut. Berapa sisa kue Ibu sekarang?
Penyelesaian:
Ini adalah soal cerita. Ubah ke dalam bentuk pengurangan pecahan:
7/8 – 3/8
Penyebut sudah sama (8).
7 – 3 = 4
Jadi, sisa kue Ibu adalah 4/8 bagian.
Sederhanakan: 4/8 bisa disederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan 4.
4 ÷ 4 = 1
8 ÷ 4 = 2
Maka, sisa kue Ibu adalah 1/2 bagian.
3. Langkah-langkah Pengurangan Pecahan dengan Penyebut yang Berbeda
Ini adalah inti dari materi pengurangan pecahan di kelas 4 SD. Ketika penyebutnya berbeda, kita tidak bisa langsung mengurangkan pembilangnya. Kita harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:
Langkah 1: Cari Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari Kedua Penyebut.
KPK akan menjadi penyebut bersama yang baru.
Langkah 2: Ubah Kedua Pecahan Menjadi Pecahan Senilai dengan Penyebut yang Baru (KPK).
Caranya: bagi KPK dengan penyebut lama, lalu kalikan hasilnya dengan pembilang lama.
Langkah 3: Kurangkan Pembilangnya.
Setelah penyebut sama, kurangkan pembilang seperti pada Kategori A.
Langkah 4: Sederhanakan Hasilnya (Jika Memungkinkan).
Cari Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari pembilang dan penyebut hasil akhir, lalu bagi keduanya dengan FPB tersebut.
Contoh Soal Kategori B: Pengurangan Pecahan dengan Penyebut Berbeda (Salah Satu Merupakan Kelipatan yang Lain)
Jenis soal ini sedikit lebih mudah karena salah satu penyebut sudah merupakan kelipatan dari penyebut lainnya, sehingga kita tidak perlu mengubah kedua pecahan.
Contoh Soal 4:
Hitunglah: 3/4 – 1/2
Penyelesaian:
Contoh Soal 5:
Hitunglah: 7/9 – 1/3
Penyelesaian:
Contoh Soal Kategori C: Pengurangan Pecahan dengan Penyebut Berbeda (Tidak Saling Kelipatan)
Ini adalah jenis soal yang paling menantang karena kedua penyebut perlu diubah.
Contoh Soal 6:
Hitunglah: 5/6 – 2/5
Penyelesaian:
Contoh Soal 7:
Hitunglah: 3/4 – 1/6
Penyelesaian:
Contoh Soal Kategori D: Soal Cerita Pengurangan Pecahan
Soal cerita menguji pemahaman konsep dan kemampuan siswa untuk menerjemahkan masalah sehari-hari ke dalam bentuk matematis.
Contoh Soal 8:
Andi memiliki tali sepanjang 7/8 meter. Ia menggunakan 1/4 meter tali tersebut untuk mengikat buku. Berapa sisa panjang tali Andi sekarang?
Penyelesaian:
Contoh Soal 9:
Di dalam sebuah kelas, 5/6 bagian siswa adalah laki-laki dan sisanya adalah perempuan. Jika 1/3 bagian dari siswa laki-laki memiliki rambut keriting, dan sisanya berambut lurus, berapa bagian siswa laki-laki yang berambut lurus? (Asumsi soal ini mengacu pada pengurangan bagian laki-laki secara keseluruhan, bukan pengurangan dari bagian keriting). Catatan: Untuk kelas 4, soal biasanya lebih sederhana dan langsung. Mari kita buat ulang soalnya agar lebih relevan dengan pengurangan dasar.
Contoh Soal 9 (Revisi):
Sebuah botol awalnya berisi 9/10 liter air. Dito minum 2/5 liter air dari botol tersebut. Berapa sisa air dalam botol sekarang?
Penyelesaian:
4. Tips dan Trik untuk Membantu Anak Memahami Pengurangan Pecahan
Mengajarkan pecahan bisa jadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, anak akan lebih mudah memahaminya:
5. Kesalahan Umum yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya
Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan siswa saat belajar pengurangan pecahan antara lain:
Penutup: Menguasai Pecahan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Pengurangan pecahan adalah salah satu babak penting dalam perjalanan belajar matematika siswa kelas 4 SD. Meskipun mungkin terasa menantang pada awalnya, dengan pemahaman konsep yang kuat, latihan yang konsisten, dan dukungan yang tepat dari orang tua serta guru, setiap anak pasti bisa menguasainya.
Ingatlah bahwa matematika bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang logika, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis. Kemampuan menguasai pecahan akan membuka pintu bagi pemahaman konsep matematika yang lebih kompleks di masa depan, serta memberikan keterampilan praktis yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Mari terus belajar, berlatih, dan nikmati setiap prosesnya!